Breaking News
"Berita" adalah sajian informasi terkini yang mencakup peristiwa penting, fenomena sosial, perkembangan ekonomi, politik, teknologi, hiburan, hingga bencana alam, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Kontennya disusun berdasarkan fakta dan disampaikan secara objektif, akurat, dan dapat dipercaya sebagai sumber referensi publik.
Telkomsel Telkomsel Telkomsel Telkomsel

FPRB Bangli Resmi Dibentuk, Siap Hadapi Ancaman Bencana Alam

cek disini

FPRB Kabupaten Bangli Resmi Berdiri, Siap Jadi Garda Depan Mitigasi Bencana

Kabar Bangli Kabupaten Bangli kini memiliki wadah resmi dalam upaya mitigasi bencana dengan dibentuknya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). Forum ini dikukuhkan oleh Bupati Bangli pada 10 Juni 2025 dan akan menjalankan tugasnya untuk masa bakti 2025–2030.

Forum yang beranggotakan sekitar 25 orang ini terdiri dari pegiat sosial, akademisi, media, hingga perwakilan swasta. Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa penanganan bencana bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga membutuhkan kolaborasi lintas sektor.

Latar Belakang Pembentukan

Bendahara FPRB Bangli, I Wayan Suarembawa, menjelaskan bahwa pembentukan forum ini merupakan tindak lanjut dari amanat undang-undang yang mendorong setiap daerah di Indonesia memiliki forum serupa. Menurutnya, langkah ini sangat relevan dengan kondisi geografis Bangli yang rawan terhadap bencana alam.

“Bangli memiliki risiko tinggi bencana, mulai dari tanah longsor, banjir, hingga angin kencang yang bisa menumbangkan pohon. Forum ini hadir sebagai wadah sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial dalam mengurangi risiko tersebut,” ujar Suarembawa saat ditemui di Kintamani, Minggu (28/9/2025).

FPRB Bangli Resmi Dibentuk, Siap Hadapi Ancaman Bencana Alam
FPRB Bangli Resmi Dibentuk, Siap Hadapi Ancaman Bencana Alam

Baca Juga : Alfred de Musset: Penyair Romantis Prancis yang Hidup Penuh Cinta, Luka, dan Karya Abadi

Bergerak Cepat dengan Kolaborasi

Meski baru terbentuk, FPRB Bangli sudah mulai aktif berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk relawan dan aparat pemerintah daerah. Komunikasi intensif dilakukan melalui saluran cepat, salah satunya grup WhatsApp, untuk memantau laporan masyarakat terkait potensi bencana.

“Begitu ada laporan dari warga, misalnya hujan deras yang berpotensi memicu longsor, kami segera turun minimal 1–2 orang untuk mengecek lokasi. Jika situasi mendesak, lebih banyak anggota diterjunkan. Artinya forum ini tidak hanya ada di tataran kebijakan, tapi juga langsung hadir di lapangan,” jelas Suarembawa.

Fokus Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat

Selain tanggap darurat, forum ini juga menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi. Bangli, khususnya kawasan Kintamani, sering disebut sebagai wilayah rawan bencana. Karena itu, FPRB mengadakan penyuluhan ke desa-desa untuk meningkatkan kesadaran warga.

“Kami memberikan pendampingan secara persuasif. Tidak hanya soal fisik seperti menghadapi tanah longsor atau banjir, tapi juga bagaimana masyarakat bisa lebih siap secara mental dalam menghadapi situasi darurat,” tambahnya.

Optimisme Hadapi Tantangan

FPRB menyadari tidak ada yang bisa menjamin bencana sepenuhnya dapat dihindari. Namun, kehadiran forum ini diharapkan mampu memberikan pegangan bagi masyarakat.

“Kami tidak bisa meniadakan risiko, tapi kami bisa mengurangi dampaknya. Dengan adanya forum ini, masyarakat tidak merasa sendirian. Kami berusaha menjadi garda terdepan agar Bangli lebih tangguh menghadapi bencana,” tegas Suarembawa.

Harapan ke Depan

Pembentukan FPRB menjadi tonggak penting dalam penguatan mitigasi bencana di Kabupaten Bangli. Pemerintah daerah berharap forum ini dapat menumbuhkan budaya siaga bencana di masyarakat, sekaligus meningkatkan kerja sama antara warga, relawan, dan pemerintah.

Dengan forum ini, Bangli diharapkan bukan hanya lebih siap menghadapi bencana, tetapi juga menjadi contoh daerah lain dalam mengedepankan kolaborasi demi keselamatan bersama.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *