Rahasia Unik Kesuksesan MU Era Sir Alex: Wayne Rooney Ungkap Peran PlayStation di Balik Trofi
Kabar Bangli- Wayne Rooney, salah satu legenda terbesar Manchester United (MU), baru-baru ini membongkar cerita unik tentang apa yang menurutnya menjadi salah satu rahasia kesuksesan Setan Merah di era keemasan Sir Alex Ferguson. Bukan soal strategi rumit di lapangan atau metode latihan super berat, melainkan… bermain PlayStation di bus dan pesawat!
Dalam sebuah podcast berjudul The Wayne Rooney Show yang dirilis BBC pada Senin (22/9/2025), mantan kapten MU itu mengisahkan bagaimana ia bersama rekan-rekan setim sering menghabiskan waktu dengan bermain game SOCOM di konsol genggam PlayStation Portable (PSP).
“Jujur saja, saya percaya sebagian besar kesuksesan kami datang dari bermain PSP. Game itu membuat kami berkomunikasi lebih banyak, saling memahami, bahkan membangun chemistry yang terbawa sampai ke lapangan,” ungkap Rooney dengan tawa kecil.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4379690/original/035244600_1680330756-000_DV2205449.jpg)
Baca Juga : Banjir Besar Jadi Pelajaran, Bantaran Tukad Badung Akan Ditata Ulang
Main PSP Jadi Ajang Latihan Komunikasi
Menurut Rooney, hampir semua pemain inti MU kala itu ikut dalam keseruan ini. Nama-nama besar seperti Rio Ferdinand, Michael Carrick, John O’Shea, hingga Wes Brown menjadi bagian dari “tim SOCOM” di bus dan pesawat.
“Kami biasanya main lima lawan lima. Harus bicara, harus taktis, saling hidupkan lagi saat mati. Jadi kalau dipikir, itu mirip banget dengan sepak bola. Kami belajar berkomunikasi, kerja sama, dan berpikir cepat,” jelas Rooney.
Rooney bahkan menegaskan, meski terdengar sepele, kebiasaan itu ikut membentuk kekompakan tim yang akhirnya berbuah manis dengan banyaknya gelar bergengsi. Bersama Sir Alex Ferguson, Rooney dan kawan-kawan sukses meraih lima gelar Premier League serta satu trofi Liga Champions.
Karakter Pemain Terlihat dari Gaya Bermain
Lebih menarik lagi, Rooney mengaku bisa membaca karakter rekan-rekannya lewat gaya bermain di game.
“Michael Carrick itu licik dan tenang. Kadang diam-diam, lalu tiba-tiba ada granat kecil meledak di tempat yang dia lempar. Sementara saya, ya, selalu jadi orang pertama yang maju ke garis depan, langsung terjun ke parit pertempuran,” kata Rooney sambil mengingat masa-masa itu.
Kebiasaan sederhana ini ternyata jadi cerminan bagaimana para pemain bertindak di lapangan. Carrick dikenal tenang dalam mengatur tempo, sedangkan Rooney memang selalu tampil agresif dan penuh energi.
Van der Sar Sering Kesal
Namun, tidak semua pemain menikmati kebiasaan ini. Kiper legendaris Edwin van der Sar, misalnya, sering kali merasa terganggu dengan teriakan-teriakan histeris saat permainan berlangsung.
“Kalau sudah tinggal satu lawan satu, biasanya kami teriak-teriak untuk mengepung lawan. Nah, Van der Sar sering kesal dengan suara kami yang ribut di bus. Dia sampai pindah tempat duduk sejauh mungkin biar tidak dengar teriakan kami,” kenang Rooney sambil tertawa lepas.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Bagi Rooney, pengalaman itu lebih dari sekadar hiburan di tengah padatnya jadwal kompetisi. Ia menyebut, kebiasaan kecil semacam itu punya dampak besar terhadap mentalitas tim.
“Kami jadi makin dekat, saling percaya, dan tahu cara satu sama lain berpikir. Itu hal sederhana, tapi justru jadi salah satu alasan kenapa tim kami sangat sulit dikalahkan,” ujarnya.
Kini, cerita ini menjadi nostalgia manis bagi para penggemar MU, sekaligus bukti bahwa sukses besar tidak selalu lahir dari hal-hal yang serius. Kadang, chemistry di ruang ganti bisa dibangun dari kebersamaan sederhana, bahkan lewat sebuah konsol game.
