Kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran Bangli Turun 6 Persen, Cuaca Ekstrem dan Efisiensi Diduga Jadi Penyebab

Kabar Bangli – Momen libur sekolah yang biasanya mendongkrak jumlah wisatawan ke Desa Wisata Penglipuran, Bangli, justru mencatat penurunan. Berdasarkan data pengelola, selama Juni 2025, jumlah kunjungan harian tercatat sekitar 3.000 orang, turun 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3.350 pengunjung per hari.
Penurunan ini melibatkan wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara. Manager Objek Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa, membenarkan tren penurunan ini dan menyebut ada beberapa faktor penyebabnya.
“Salah satu penyebab utama adalah cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat selama beberapa waktu terakhir. Selain itu, efisiensi anggaran dari wisatawan juga kemungkinan ikut mempengaruhi,” jelas Sumiarsa, Kamis (3/7/2025).
Dorong Kunjungan Lewat Festival Budaya
Meski mengalami penurunan, pengelola tidak tinggal diam. Mereka telah menyiapkan Penglipuran Village Festival yang akan digelar pada 10–12 Juli 2025. Festival ini mengusung konsep budaya dan lingkungan, menampilkan pertunjukan khas Bali seperti Barong Macan serta pementasan upacara adat yang dirancang menjadi paket wisata.
“Kami tetap konsisten mengangkat kekayaan budaya dan kelestarian lingkungan. Semua kegiatan dikemas sederhana tapi otentik, sesuai konsep utama Desa Penglipuran,” ujar Sumiarsa.
Festival ini juga melibatkan generasi muda untuk menghidupkan pementasan budaya dan pertunjukan interaktif yang menarik bagi wisatawan.
Baca Juga : UPDATE Kasus Tajen Maut di Bangli Bali: Ada 5 Tersangka Baru, Salah satunya Rekan Komang Alam
Wisatawan Domestik Masih Tertarik
Salah satu pengunjung, Pandi, wisatawan asal Jakarta yang datang bersama keluarganya, mengaku puas dengan pengalaman pertama berkunjung ke Bangli.
“Tempatnya bagus, nyaman, dan budaya Bali sangat terasa di sini. Ini akan jadi salah satu destinasi wajib tiap kali saya ke Bali,” ujarnya, Kamis (3/7/2025).