Kabar Bangli – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli, pada Kamis pagi (10/7/2025). Sebuah truk tronton bermuatan semen dengan nomor polisi BK 8709 EM mengalami rem blong dan menabrak beberapa kendaraan serta rumah warga. Akibat insiden ini, empat orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Kanit Laka Satlantas Polres Bangli, Ipda I Wayan Marayasa, menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjutan terkait penyebab pasti kecelakaan. Truk diketahui membawa semen dari Surabaya menuju Denpasar, namun sopir mengalihkan rute melalui Bangli karena jalur utama Denpasar-Gilimanuk ambles di Bajera, Tabanan.
“Diduga sopir tidak memahami medan dan jalur alternatif yang cukup terjal, sehingga terjadi gangguan sistem pengereman,” ujar Ipda Marayasa.
⚰️ Korban Meninggal Sudah Diambil Keluarga
Empat korban yang meninggal adalah:
-
Ni Nengah Rania (71) – warga Banjar Palaktiying, Desa Landih, Bangli.
-
I Wayan Garsana (35) – asal Payangan, Gianyar, pengemudi mobil Feroza.
-
I Nengah Resep (70) – pemilik rumah yang ditabrak truk di Banjar Bangklet.
-
Siswanto (54) – sopir truk, asal Sidoarjo, Jawa Timur.
Seluruh jenazah telah diambil keluarga pada Kamis (10/7) sore hingga malam hari. Khusus jenazah I Nengah Resep langsung dimakamkan malam itu juga di Setra Adat Kayang, Desa Kayubihi.
🛻 Kronologi Singkat Tragedi
Truk melaju dari arah Kintamani ke Bangli dengan kecepatan tinggi. Saat melintasi Jalan Palaktiying, truk menabrak mobil Suzuki APV dan pejalan kaki. Kemudian melaju tanpa kendali, menabrak mobil Feroza, dan akhirnya menghantam rumah warga sebelum terguling. Muatan semen berhamburan sejauh beberapa meter dari titik kejadian.
Baca Juga : Awan dan Hujan Ganggu Budidaya Bawang
🔍 Polisi Dalami Peran Perusahaan
Pihak kepolisian juga telah memeriksa perwakilan perusahaan pemilik truk dan semen untuk dimintai keterangan. Penyelidikan difokuskan pada aspek teknis kendaraan, tanggung jawab perusahaan, dan kondisi pengemudi.
Sementara itu, suasana duka menyelimuti rumah korban di Banjar Bangklet. Warga masih bergotong royong membersihkan puing-puing akibat kejadian. Ritual keagamaan untuk korban masih dalam tahap rembuk keluarga bersama tokoh adat setempat.